Rabu, 24 Desember 2014

laporan praktikum fiswan peredaran darah kecebong


.    JUDUL
Peredarah darah pada ekor kecebong
B.     TUJUAN
Mengetahui peredaran darah pada kecebong dan dapat membedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darah.
C.     ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum :
·         Cawan petri
·         Spatula
·         Gelas kimia
·         Mikroskop
·         Alat tulis
·         Camera
Bahan yang digunakan dalam praktikum :
·         Kecebong
·         Alcohol
·         Kapas
D.    CARA KERJA
·         Basahi kapas dengan alcohol
·         Simpan kapan yang telah di bahasi oleh alcohol didalam cawan petri
·         Ambil kecebong didalam gelas kimia dengan menggunakan spatula
·         Letakan di atas kapas yg di beri alcohol
·         Kecebong ditutup oleh kapas selama 5 detik
·         Letakan kecebong yang sudah dibius di atas objek glass
·         Lalu amati di bawah mikroskop
E.     LANDASAN TEORI
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yaitu di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Menurut anonim a. (2010) amfibia mempunyai ciri-ciri:
1.       Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
2.     Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
3.    Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4.    Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
5.     Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
6. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
7.     Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat] berbeda-beda”).  Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d . 2010).

F.      HASIL PENGAMATAN
Pada percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop, kami dapat melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong. Terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti aliran zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang ke depan ada juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada juga yang lambat.
G.    PEMBAHASAN

Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran.
Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut:
·         Seluruh darah yang mempunyai kadar oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi masuk ke jantung melalui pembuluh  vena (darah tersebut disebut darah vena).  
  • Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
  • Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah arteri).
  • Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
  • Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
·         Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).
 Aliran Darah pada Katak
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah (Anonim, 2009)Jantung katak mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung (Anonim, 2008). Sistem peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun, jantung katak memiliki hanya 3 kamar. Ada 2 atrium dan satu ventrikel. Ada di jantung katup disebut katup spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran. Sistem transportasi pada katak terdiri dari darah dan alat peredarah darah. Darah terdiri dari bagian yang cair (plasma darah) dan sel-sel darah. Adapun komponen utama dari plasma darah adalah air yang didalamnya terlarut protein dan garam-garam mineral. Sedangkan fungsi darah adalah untuk mengangkut zat-zat yang terlarut didalamnya untuk disebarkan ke seluruh jaringan dan sel-sel yang ada didalam tubuh katak.Sedangkan sel-sel darah pada katak terdiri atas sel darah merah (eritrosit), dan sel-sel darah putih (leukosit).
H.    KESIMPULAN
Aliran darah pada kecebong pada arteri di mulai pada kepala menuju ekor Arteri  atau (pembuluh nadi) pada kecebong, membawa darah meninggalkan jantung, dan sebaliknya pada pembuluh darah vena, dimulai dari ekor menuju kepala, karena pembuluh darah vena pembawa darah.
I.       LAMPIRAN






J.       DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar