. JUDUL
Peredarah
darah pada ekor kecebong
B. TUJUAN
Mengetahui
peredaran darah pada kecebong dan dapat membedakan antara pembuluh darah
arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darah.
C. ALAT
DAN BAHAN
Alat
yang digunakan dalam praktikum :
·
Cawan petri
·
Spatula
·
Gelas kimia
·
Mikroskop
·
Alat tulis
·
Camera
Bahan
yang digunakan dalam praktikum :
·
Kecebong
·
Alcohol
·
Kapas
D. CARA
KERJA
·
Basahi kapas dengan alcohol
·
Simpan kapan yang telah di bahasi oleh
alcohol didalam cawan petri
·
Ambil kecebong didalam gelas kimia
dengan menggunakan spatula
·
Letakan di atas kapas yg di beri alcohol
·
Kecebong ditutup oleh kapas selama 5
detik
·
Letakan kecebong yang sudah dibius di
atas objek glass
·
Lalu amati di bawah mikroskop
E. LANDASAN
TEORI
Amfibia
atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam, yaitu di air dan di daratan. Amfibia
bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah
tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian
berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di
daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Menurut anonim
a. (2010) amfibia mempunyai ciri-ciri:
1. Tubuh
diselubungi kulit yang berlendir.
2. Merupakan
hewan berdarah dingin (poikiloterm).
3. Mempunyai
jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4. Mempunyai
dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat
di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
5. Matanya
mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi
waktu menyelam.
6. Pernapasan pada
saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke
dalam rongga mulut ketika menyelam.
7. Berkembang
biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh
induknya (pembuahan eksternal).
Berudu atau kecebong
adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif
hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik
(hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia =
“hidup [pada tempat] berbeda-beda”). Kebanyakan berudu herbivora, memakan
alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan
segala). (anonim d . 2010).
F.
HASIL PENGAMATAN
Pada percobaan yang
pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop, kami dapat
melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong. Terlihat pembuluh darah pada
ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran
darahnya terlihat seperti aliran zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan
kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang ke depan ada juga yang ke belakang, ada
yang alirannya cepat namun ada juga yang lambat.
G. PEMBAHASAN
Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran
darah pada ekor kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop
terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta
aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem
peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap
peredaran.
Mekanisme peredaran darh
pada kecebong adalah sebagai berikut:
·
Seluruh darah yang mempunyai kadar oksigen rendah dan karbon
dioksida tinggi masuk ke jantung melalui pembuluh vena (darah tersebut
disebut darah vena).
- Otot
bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler
di dalam insang.
- Daerah
insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida
dibebaskan dan oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah
arteri).
- Darah
arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang
menyebar ke seluruh tubuh.
- Darah
dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui
pembuluh vena.
·
Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada
pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan
vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior. Pada
masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai
sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak,
sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di
lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran
darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran.
Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu
bilik. Arteri
adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk
menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling
kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding
kapiler. (Kartolo 1993).
Aliran
Darah pada Katak
Darah
katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air,
protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit
(sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki
inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga
memiliki inti. Selain memiliki sitem peredaran darah, katak juga memilki sistem
peredaran limfe. Sistem peredaran limfe berperan penting dalam pengambilan
cairan tubuh ke dalam peredaran darah (Anonim, 2009). Jantung
katak mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga
ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya
mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida
masih bercampur dalam bilik jantung (Anonim, 2008). Sistem
peredaran darah katak adalah tipe tertutup. Namun, jantung katak memiliki hanya
3 kamar. Ada 2 atrium dan satu ventrikel. Ada di jantung katup disebut katup
spiral yang mengarahkan aliran darah. Ini berfungsi untuk mencegah
terdeoksigenasi oksigen dan darah dari pencampuran. Sistem
transportasi pada katak terdiri dari darah dan alat peredarah darah. Darah
terdiri dari bagian yang cair (plasma darah) dan sel-sel darah. Adapun komponen
utama dari plasma darah adalah air yang didalamnya terlarut protein dan
garam-garam mineral. Sedangkan fungsi darah adalah untuk mengangkut zat-zat
yang terlarut didalamnya untuk disebarkan ke seluruh jaringan dan sel-sel yang
ada didalam tubuh katak.Sedangkan sel-sel darah pada katak terdiri atas sel
darah merah (eritrosit), dan sel-sel darah putih (leukosit).
H. KESIMPULAN
Aliran darah pada
kecebong pada arteri di mulai pada kepala menuju ekor Arteri atau
(pembuluh nadi) pada kecebong, membawa darah meninggalkan jantung, dan
sebaliknya pada pembuluh darah vena, dimulai dari ekor menuju kepala, karena
pembuluh darah vena pembawa darah.
I.
LAMPIRAN
J.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, 1992. Anatomi
dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Pearce, E.,2004. Anatomi
dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Syaifuddin,2006. Anatomi
dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar