Senin, 10 November 2014

PROSES OKSIDASI DAN RESPIRASI



PROSES OKSIDASI DAN RESPIRASI
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

Disusun oleh:
Nenden Nur Apriliyanti
(12542019)
Shinta Destriawati
(12542023)
Feni Sentana Pratama
(12542031)
Ismi Noor Azijah
(12542045)
Lina Hermayanti
(12542049)


Program studi Pendidikan Biologi S-1
Semester/Kelas
5/3-C




 

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
2014


A.    Judul                           : Proses Oksidasi dan Respirasi
B.     Tujuan                         : Mempelajari adanya proses oksidasi dalam Respirasi
C.     Alat dan Bahan           :
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan  :
Ø  Tabung Reaksi
Ø  Gelas Reaksi
Ø  Pipet Tetes
Ø  Alumunium poil
Ø  Termometer
Ø  Pemanas Spirtus
Ø  Asbes
Ø  Segitiga Penyangga
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan :
Ø  Aquades
Ø  Metilen Blue
Ø  Sukrosa
Ø  Glukosa
D.    Langkah Kerja
Ø  Pertama-tama berikan label pada tabung reaksi A B C dan D
Ø  Masukan 5ml Sukrosa
Ø  Kemudian bakar hingga meletup atau mendidih
Ø  Setelah di bakar Sukrosa dimasukan ke dalam tabung A dan B sebanyak 20 tetes (1ml)
Ø  Masukan juga Sukrosa yang tidak dipanaskan ke dalam tabung C dan D sebanyak 20 tetes (1ml)
Ø  Tambahkan pada keempat tabung yang berlabel A B C dan D metilen blue sebanyak 1ml dan glukusa sebanyak 1ml
Ø  Tambahkan aquades sebanyak 5ml pada tabung A B C dab D
Ø  Setelah itu kocok semua larutan dalam tabung A B C dan D
Ø  Lalu tutup tabung reaksi yg berlabel B dan C dengan menggunakan Alumunium Poil
Ø  Didihkan air sebanyak 200ml sampai 400C
Ø  Setelah mendidih masukan keempat tabung tersebut dan diamkan selama 40 menit
Ø  Dan lihat perubahan warna yang terjadi setiap 10 menit sekali


E.     Landasan Teori
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Respirasi sel menyangkut proses enzim didalam sel dimana molekul karbohidrat, asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbondioksida dan air dengan konservasi energi biologis yang sangat bermanfaat. Banyak sekali enzim yang mengkatalisis reaksi ini terdapat dalam Krista dan dinding mitokondria. Energi yang dilepaskan dalam respirasi digunakan untuk mensintesis ATP untuk menyimpan energi ini. Energi yang tersimpan dalam ATP kemudian dapat digunakan untuk mendorong  untuk  proses-proses yang membutuhkan energi termasuk biosintesis gerak atau pengangkutan molekul melintasi membran sel.
Respirasi sel merupakan tindak balas  metabolisme dan proses yang berlaku dalam sel atau merentas membran plasma untuk menghasilkan tenaga biokimia dari pada molekul bahan api dan pelepasan sisa-sisa sel. Tenaga dilepaskan oleh pengoksidadan molekul bahan api dan disimpan sebagai pembawa "tinggi tenaga".
Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi dan sering menyerap O2 dan melepaskan CO2 dalam volume yang sama. Namun,seperti diketahui respirasi lebih dari sekedar pertukaran gas secara sederhana. Proses keseluruhan merupakan reaksi oksidasi-reduksi yaitu senyawa di oksidasi menjadi CO2, sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H2O. Jika karbohidrat misalnya sukrosa, fruktosa, atau pati merupakan substrat respirasi dan jika mereka secara sempurna di oksidasi maka volume O2 yang diambil persis berimbang dengan CO2 yang dilepaskan. Energi yang ditangkap diproses oksidasi sempurna. Beberapa senyawa dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Dalam proses respirasi seluler melibatkan tiga tahapan yaitu glikolisis, siklus krebs dan Fosforilasi oksidatif. Glikolisis merupakan jalur katabolic glukosa dan bahan bakar organic lainnya. Glikolisis yang terjadi dudala sitosol mengalami peromnakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua senyawa molekul yang disebut piruvat. Siklus krebs terjadi dalammatriks mitokondria yang menyempurnakan tugasnya dengan cara menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida. Sedangkan pada Fosforilasi oksidatif energy yang dilepaskan pada setiap langkah disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan mitokondria untuk membuat ATP.
Pada banyak reaksi kimiawi misalnya respirasi, terjadi transfer sebanyak satu kali atau lebih elektron (e-) dari satu reaktan ke reaktan yang lain. Transfer electron ini disebut reaksi reduksi-oksidasi (Redoks). Pada suatu reaksi redoks, kehilangan electron dari satu bahan (oksidasi) dan penambahan electron kebahan lain (reduksi).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan respirasi anaerob atau biasa disebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun bahan bakunya adalah seperti karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupa karbondioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.
Respirasi aerob memperoleh banyak sekali molekul ATP dari setiap molekul glukosa. Bila jalur anaerob hanya menghasilkan dua molekul ATP, jalur aerob umumnya 36 ATP atau lebih. Proses pembakaran glukosa secara aerob dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6+6O26CO2+6H2O+Energi.
Respirasi anaerob terjadi karena jumlah oksigen sangat terbatas. Persamaan reaksi yang terjadi:  C 6H12O6 2CO2 +2C2H5OH. Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu dan ketersedian oksigen. Etanol atau asam laktat atau keduanya, merupakan produk respirasi, bergantung pada aktifitas tiap dehidrogenase yang ada. Pada setiap keadaan, NADH adalah pereduksi dan hanya pada keadaan anaerobiclah NADH tersedia dalam jumlah yang cukup banyak untuk menjalankan reduksi.



F.      Hasil Praktikum

WAKTU

Perubahan warna



Tabung A
Tabung B
Tabung C
Tabung D
101
++++
(tidak terdapat gelembung)
++++
(tidak terdapat gelembung)
+++
(tidak terdapat gelembung)
+++
(tidak terdapat gelembung)
102
++++
(tidak terdapat gelembung)
++++
(tidak terdapat gelembung)
++
(Terdapat gelembung)
++
(Terdapat gelembung)
103
+++
(tidak terdapat gelembung)
+++
(tidak terdapat gelembung)
++
(Terdapat gelembung)
++
(Terdapat gelembung)
104
+++
(tidak terdapat gelembung)
+++
(tidak terdapat gelembung)
+
(Terdapat gelembung)
+
(Terdapat gelembung)
             
            Keterangan :
Ø  ++++   (Biru Pekat)
Ø  +++     (Putih)
Ø  ++        (Agak Bening)           
Ø  +          (Bening)

G.    Pembahasan
Pada tabung A dan B tidak mengalami banyak perubahan warna dan gelembung karena organisme yang melakukan respirasi mati pada saat proses pemanasan. Sedangkan pada tabung C dan D mengalami perubahan warna serta terdapat gelembung karena organisme aktif melakukan respirasi.
Adanya warna biru muda pada tabung B dikarenakan  melakukan respirasi secara Anaerob. Hal ini ditandai dengan tabung yang ditutup rapat sehingga tidak ada aktifitas udara yang keluar masuk sehingga mengahasilkan warna biru pada tabung B yang lebih gelap dari pada tabung A.
Sedangkan warna biru muda yang lebih cerah terdapat pada tabung  A dikarenakan organisme melakukan respirasi Aerob ditandai dengan tidak ditutupnya tabung, sehingga  air dan gelembung udara CO2 dihasilkan lebih banyak. 


H.    Kesimpulan
Ø  Pada tabung A dan C menunjukkan terjadinya respirasi Anaerob, sedangkan pada tabung B  dan D menunjukkan terjadinya respirasi Aerob.
Ø  Respirasi aerob berlangsung melalui 3 tahap, yaitu Glikolisis, Siklus krebs dan Fosforilasi oksidatif.
Ø  Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan respirasi bergantung pada : ketersedian subtrat, ketersedian oksigen, dan suhu.


I.       Lampiran


















J.       Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi_seluler  (06-11-2014 jam 18:59)
http://www.biologisel.com/2013/12/respirasi-aerob.html  (06-11-2014 jam 18:59)
http://biologi-indonesia.blogspot.com/2013/09/penjelasan-tentang-respirasi-anaerob.html
 (06-11-2014 jam 18:59)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar