SISTEM
KOORDINASI PADA HEWAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI HEWAN
Disusun
oleh:
Nenden
Nur Apriliyanti (12542019)
Shinta
Destriawati (12542023)
Feni
Sentana Pratama (12542031)
Lina
Hermayanti (12542049)
Ismi
noor azijah (12542046)
Program studi Pendidikan Biologi
S-1
|
|
Semester/Kelas
|
5/3-C
|
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
2015
KOORDINASI
SARAF PADA HEWAN
Bagaimana
koordinasi system saraf pada hewan?
Terjadinya kordinasi pada segala
aktifitas tubuh hewan disebabkan adanya system saraf. System saraf dibangun
oleh sel saraf. Pada dasarnya sel saraf terdiri dari sel saraf sensoris, sel
saraf motorik dan sel saraf interneuron.
Berita yang diterima oleh sel saraf
sensorik merambat dalam bentuk impuls. Impuls dapat merambat dari sel saraf yang
satu ke sel saraf yang lain. Karena adanya sinaps.
Koordinasi system saraf karena
adanyapengaturan rangsangan dan hambatan pada sinaps sehingga terjadi gerak
atau aktifitas lain yang teratur sesuai dengan tujuan tertentu.
Bagaimanakah mekanisme koordinasi
saraf terkait pengaturan gerak? Untuk dapat memahami hal tersebut lakukanlah
kegitan sebagai berikut:
Alat
dan bahan :
v Aquarium
v Bak
bedah
v Statif
v Larutan
HNO3 encer
v Larutan
H2S04; 1%, 2%, 3%
v Larutan
HNO3 pekat
v Larutan
Fisiologis
(NaC1
0,6%)
v Katak
v Rantai
penggantung
v Sonde/pengaduk
gelas
v Gunting
bedah
v Gelas
beker
v Palu
atau alat pemukul lainnya
v Kursi
Lakukan
kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan
I
Catatan
: lakukan kegiatan ini oleh dua orang praktikan
a. Masing-masing
praktikan memegang 1 ekor katak yang masih hidup dengan tangan kiri dan
genggamlah kedua kaki belakangnya, kemudian dekatkan gelas pengaduk atau sonde
pada daerah mata, amati dan catatlah apa
yang terjadi dengan matanya?
b. Sentuh
nares eketerna (hidung luar) pada
katak. Perhatikan dan catat bagaimana gerakan nares ekternanya?
c. Lakukan
dekapitas pada salah satu katak dengan carta mengangkat otaknya kerjakanlah
dengan cara hati-hati agar tidak merusak tulang belakangnya (spinal cord)
seperti berikut ; masukanlah gunting bedah ke dalam mulut katak dan angkat
kepalanya, kemudian guntinglah di bawah membrane
timpani. Tutuplah bagian potongan tersebut dengan kapas yang sudah dibasahi
larutan fisiologis (NaCl 0,6 %) dan gantunglah katak tersebut pada statif
dengan mengkait rahang bawahnya. Tetesi dengan larutan fisiologis agar
kesadaranya pulih kembali.
Setelah
katak siuman kerjakanlah hal-hal berikut dibawah ini. Baik pada katak normal
maupun yang didekapitasi
d. Usaplah
bagian sub mandibula sampai bagian
perut dan perhatikan gerakan anggota
badan anterior. (kaki depan).
e. Goreslah/sentuhlah
bagian lateral atau dorsal tubuh katak, apakah katak tersebut berbunyi? Adakah
respon lain selain berbunyi catatlah!
f. Peganglah
kedua kaki depannya dan biarkan kedua kaki belakang bebas, kemudian goreskan
gelas pengaduk yang telah dicelupkan ke dalam HNO3 encer pada punggungnya amati
apa yang terjadi..
g. Masukan
kedua katak tersebut ke dalam aquarium, perhatikan gerakannya?
h. Kemudian
terlentangkan kedua katak pada bak bedah, perhatikan apakah katak berusaha
untuk membalikan badannya atau tidak ?
i.
Selanjutnya letakkan kedua katak tadi
pada bidang miring mengarah ke bawah bidang miring tersebut perhatikan
gerakannya
Gantunglah
kedua katak tersebut pada bagian rahan bawahnya.
j.
Sediakan tigagelas bekker yang
masing-masing berisi larutan H2S04; 1%, 2%, 3%,
lakukanlah sumasi dengan rangsang zat-zat kimia seperti berikut celupkan
ujung jari kaki katak pada larutan yang terlemah, ulangi beberapa kali sampai
terjadi respon, celupkan ujung jari kaki katak tersebut pada larutan yang lebih
kuat. Perhatikan sebelum dicelupkan jari kaki katak harus dicuci terlebih
dahulu.
k. Sentuhlah
jari kaki belakang dan jari kaki depan dengan benda panas, perhatikan reaksinya
l.
Sentuh pula bagian ventral/perutnya
dengan benda panas (sonde yang dibakar), bagaimana reaksinya?
Catatlah
semua respon katak terhadap rangsang yang terjafi pada Tabel berikut ini :
Jenis
rangsang
|
Tanggapan
yang diberikan katak normal
|
Tanggapan
yang diberikan katak didekapitasi
|
a
|
bergerak
|
Mata
berkedip
|
b
|
Neres
ekterne menutup
|
Hidung
kembang kempis
|
d
|
Mandibula
terjadi respon
|
Kaki
depannya bergerak
|
e
|
Lateral
tidak terjadi suara
|
Berbunyi
dan bergerak
|
f
|
Bergerak
dan berontak
|
Bergerak
dan melakukan pergerakan
|
g
|
Bergerak
dengan cepat
|
Bergerak
dan berenang
|
h
|
Tidak
bergerak
|
Berusaha
untuk membalikan badan
|
i
|
Dapat
mempertahnkan
|
Berusah
mempertahankan posisi nya
|
j
|
Merespon
tapi sedikit
|
Melakukan
respon
|
K1%
|
merespon
|
Tidak
terdapat respon
|
K2%
|
Kaki
mengangkat
|
Melakukan
respon
|
K3%
|
Bergerak
|
Ada
respon tapi lambat
|
l
|
Tidak
terjadi respon
|
Ada
respon tapi lambat
|
Kegiatan
II
1. Mintalah
teman anda untuk duduk pada kursi dan biarkan salah satu kakinya dalam keadaan
bebas atau santai. Pukullah ligamentum
patellanya (di bawah tempurung lutut) dengan palu atau alat pemukul
lainnya. Perhatikan gerakan kaki tersebut.
2. Mintalah
teman anda melipat tangan dengan telapak tangan menengadah ke atas, tekanlah
telapak tangannya. Perhatikan respon apa yang terjadi ?
3. Lakukan
hal yang sama pada anggota kelompok anda dan catatlah hasil kegiatanmu pada
Tabel berikut :
Nama
|
Respon
gerakan kaki
|
Respon
gerakan tangan
|
keterangan
|
Feni
sentana p
|
Kaki
kedepan
|
Tangan
terangkat
|
|
Lina
hermayanti
|
Kaki
kedepan
|
Tangan
terangkat
|
|
Nenden
nur A
|
Kaki
kedepan
|
Tangan
terangkat
|
|
Shinta
destriawati
|
Kaki
kedepan
|
Tangan
terangkat
|
|
Ismi
Noor A
|
Kaki
kedepan
|
Tangan
terangkat
|
|
Pertanyaan
1. Apakah
tujuan dari kegiatan praktikum I yang anda lakukan ?
Untuk mengetahui system
koordinasi saraf pada katak
2. Apakah
tujuan dari kegiatan II yang anda lakukan ?
Untuk mengetahui system
koordinasi saraf pada katak yang di dekafitasi
3. Bagaimanakah
respon katak normal pada rangsang yang diberikan?
Semua rangsangan di
tanggapi kecuali pada suaranya
4. Apakah
katak yang telah didekapitasi masih sanggup merespon setiap rangsang yang
diberikan? Jelaskan jawaban anda !
Tidak ada respon setiap
rangsangan
5. Bagaimanakah
gerakan kaki teman anda setelah dipukul? Mengapa demikian jelaskan jawaban
anda!
Menendang karena adanya
gerak refleks
6. Bagaimana
pula dengan gerakan tanganya/jelaskan !
Tidak ada gerakan
refleks
7. Apakah
yang dimaksud dengan reflex?
Gerakan yang disadari
8. Komponen
system saraf manasajakah yangmenyusun system reflex?
Adanya rangsangan
9. Bagaimana
mekanisme reflex?
10. Apa
yang dapat anda simpulkan dari kegiatan yang anda lakukan ?
Koordinasi
system saraf yang melibatkan sumsum tulang belakang, otak, system gerak, otot.
Lembar
kegiatan mahasiswa system koordinasi saraf
Focus
pertanyaan : “Bagaimana koordinasi hewan dengan menggunakan system saraf”
1. Jelaskan
dengan contoh arti koordinasi dalam system saraf!
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada
tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf
tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia
adalah otot dan kelenjar
2. Jelaskan
perbedaan dengan menggunakan gambar sel saraf motorik, sensorik dan
interneuron. Dan jelaskan pula fungsinya!
Gambar
Neuron sensorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum
tulang belakang. Oleh karena itu neuron ini disebut juga neuron indera karena
dendrit neuron ini berhubungan dengan alat indera untuk menerima impuls
sedangkan aksonnya berhubungan dengan neuron lain.
Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk
membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot
atau kelenjar dalam tubuh). Neuron ini disebut neuron penggerak karena neuron
motorik dendritnya berhubungan dengan akson lain sedangkan aksonnya berhubungan
dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.
Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak (multipolar)
yang memiliki banyak dendrit dan akson. Neuron konektor berfungsi untuk
meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Neuron ini
disebut neuron penghubung atau perantara karena ujung dendrit neuron yang satu
berhubungan dengan ujung akson neuron yang lain.
3.
Sel-sel
neuroglia mempunyai peranan penting dalam system saraf. Jelaskan !
Neuroglia
adalah sel-sel yang paling banyak ditemukan dalam sistem saraf. Sel-sel
tersebut tidak berperan secara langsung dalam pengolahan informasi dan
transmisi dan berfungsi untuk menyokong kebutuhan dari sel neuron
Astroglia/Astrosit yang terbagi
menjadi dua yaitu astrosit protoplasma dan astrosit fibrosa.
Keduanya berperan dalam memelihara homoestatis internal pembuluh darah otak melalui pembentukan sawar dan darah otak . Ketika sistem saraf pusat mengalami cedera, astrosit
bertanggung jawab untuk pembentukan jaringan parut glikolisis
oligodendroglia/ oligodendrocytes berperan
sebagai pembentuk selubung myelin dari sel-sel neurondi sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat, pembentukan
selubung myelin oleh oligodendrosit yang merupakan salah satu sel yang
terdiferensiasi secara khusus dan hanya dapat ditemukan di otak dan
"medula spinalis". '"Oligodendrosit'" bisa dikatakan
memiliki fungsi serupa dengan "sel schwan" yang bisa kita temukan di
sistem saraf tepi. Akan tetapi oligodendrosit tidak
memiliki ;neurolema:membran plasma dari sel Schwan layaknya "sel
schawn" dan tidak memiliki kemampuan untuk "regenerasi".Sehingga
kerusakan pada sistem saraf pusat seringkali menyebabkan kecacatan permanen
mikroglia merupakan bentuk diferensiasi dari makrofag di sistem saraf pusat dan berperan dalam
proses fagositosis di otak. Mikroglia akan aktif
disaat terjadi proses inflamasi ataupun proses degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf
pusat
4.
Bagaimana
proses terjadinya polarisasi karena adanya sodium pump. Jelaskan !
Repolarisasi
akan mulai berlangsung setelah arus ion Na+ praktis berhenti karena telah
tercapainya tingkat plateau. Kemudian permeabilitas ion K+ meningkat hingga ion
tersebut bergerak dari dalam ke luar membrane, sampai mekanisme itu berhenti.
Walaupun demikian, terdapat suatu hentakan potensial, yaitu potensial awal pada
sel saraf yang mencapai -88 mV. Selama fase pemulihan system Na-K-ATPase
memanfaatkan energi metabolic ATP yang berasal dari sel saraf untuk kepentingan
transport aktif ion Na+ keluar sel masuk kedalam cairan ekstraseluler, serta
untuk mengangkut ion K+ masuk kedalam sel.
Ketika ion-ion N+ sedang bergegas masuk ke dalam sel, sel-sel saraf tidak mampu menghasilkan potensial kerja lagi meskipun dilancarkan lagi stimulus yang besar sekalipun. Periode demikian ini dinamakan periode refraktori absolut. Saat-saat ion K+ bergerak meninggalkan sel disebut periode refraktori relative sebab potensial kerja masih dapat ditimbulkan tetapi hanya oleh stimulus yang kekuatannya lebih besar dari stimulus ambang batasnya. Hal ini disebabkan oleh arus keluar ion K+ yang cenderung menurunkan pengaruh arus masuk ion Na+.
Keseluruhan proses yang menimbulkan potensial kerja, depolarisasi dan repolarisasi, tergantung pada purubahan-perubahan konduktansi membrane terhadap ion Na+ dan K+ konduktansi adalah suatu sifat membrane sel yang ekuivalen dengan permeibilitasnya terhadap ion. Oleh karena itu konduktansi merupakan kebalikan dari tahanan (C=1/R). Jadi penurunan tahanan menyebabkan konduktansi terhadap suatu macam ion meningkat. Purubahan-perubahan arus neto ion-ion Na+ dan K+, menentukan peristiwa listrik dari potensial kerja tersebut.
Timbulnya suatu potensial kerja yang hanya pada suatu lokasi tertentu, akan tidak banyak berarti apabila tidak disebarluaskan sepanjang akson dari membrane neuronal, agar dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara dua titik. Penyebaran potensial kerja ini disebut impuls saraf. Pada dasarnya adalah suatu gelombang perubahan listrik yang bergerak mmenyelusuri membrane serabut saraf. Gelombang depolarisasi ini bergerak merambat di sepanjang serabut saraf yang tak bermielin, seperti ibaratnya membakar serbuk yang di tebarkan memanjang di lantai. Potensial kerja itu sendiri berperan sebagai stimulus yang mendepolarisasikan membrane di dekatnya sampai mencapai ambang batas penyebaran arus elektrotonik. Arus tersebut menghentakkan bagian membrane di dekatnya, sehingga menghasilkan stimulus listrik dan potensial kerja berikutnya. Hal ini kemudian akan merangsang bagian membrane berikutnya, dan begitu seterusnya di sepanjang serabut saraf sebagai suatu gelombang arus listrik. Dalam keadaan normal, penyebaran berlangsung dalam satu jurusan karena bagian membrane sebelumnya mengalami hiperdepolarisasi akibat arus kencang ion K+ keluar selanjutnya bergerak tanpa mengalami penurunan ukuran potensialnya. Hal ini bisa terjadi karena besarnya potensial kerja tergantung pada gradient konsentrasi ion dari membrane, dan bukannya pada kekuatan stimulus. Transmisi proses depolarisasi ini disebut impuls dan berlaku baik untuk membrane saraf maupun membrane otot.
Ketika ion-ion N+ sedang bergegas masuk ke dalam sel, sel-sel saraf tidak mampu menghasilkan potensial kerja lagi meskipun dilancarkan lagi stimulus yang besar sekalipun. Periode demikian ini dinamakan periode refraktori absolut. Saat-saat ion K+ bergerak meninggalkan sel disebut periode refraktori relative sebab potensial kerja masih dapat ditimbulkan tetapi hanya oleh stimulus yang kekuatannya lebih besar dari stimulus ambang batasnya. Hal ini disebabkan oleh arus keluar ion K+ yang cenderung menurunkan pengaruh arus masuk ion Na+.
Keseluruhan proses yang menimbulkan potensial kerja, depolarisasi dan repolarisasi, tergantung pada purubahan-perubahan konduktansi membrane terhadap ion Na+ dan K+ konduktansi adalah suatu sifat membrane sel yang ekuivalen dengan permeibilitasnya terhadap ion. Oleh karena itu konduktansi merupakan kebalikan dari tahanan (C=1/R). Jadi penurunan tahanan menyebabkan konduktansi terhadap suatu macam ion meningkat. Purubahan-perubahan arus neto ion-ion Na+ dan K+, menentukan peristiwa listrik dari potensial kerja tersebut.
Timbulnya suatu potensial kerja yang hanya pada suatu lokasi tertentu, akan tidak banyak berarti apabila tidak disebarluaskan sepanjang akson dari membrane neuronal, agar dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara dua titik. Penyebaran potensial kerja ini disebut impuls saraf. Pada dasarnya adalah suatu gelombang perubahan listrik yang bergerak mmenyelusuri membrane serabut saraf. Gelombang depolarisasi ini bergerak merambat di sepanjang serabut saraf yang tak bermielin, seperti ibaratnya membakar serbuk yang di tebarkan memanjang di lantai. Potensial kerja itu sendiri berperan sebagai stimulus yang mendepolarisasikan membrane di dekatnya sampai mencapai ambang batas penyebaran arus elektrotonik. Arus tersebut menghentakkan bagian membrane di dekatnya, sehingga menghasilkan stimulus listrik dan potensial kerja berikutnya. Hal ini kemudian akan merangsang bagian membrane berikutnya, dan begitu seterusnya di sepanjang serabut saraf sebagai suatu gelombang arus listrik. Dalam keadaan normal, penyebaran berlangsung dalam satu jurusan karena bagian membrane sebelumnya mengalami hiperdepolarisasi akibat arus kencang ion K+ keluar selanjutnya bergerak tanpa mengalami penurunan ukuran potensialnya. Hal ini bisa terjadi karena besarnya potensial kerja tergantung pada gradient konsentrasi ion dari membrane, dan bukannya pada kekuatan stimulus. Transmisi proses depolarisasi ini disebut impuls dan berlaku baik untuk membrane saraf maupun membrane otot.
5. Jelaskan
dengan gambar bagan yang dimaksud hokum all or none!
“all or
none”. Itu adalah hukum yang menjelaskan tentang aktivitas saraf, dimana
apabila rangsangan saraf itu adekuat atau cukup akan menimbulkan respon,
demikian juga sebaliknya jika tidak adekuat tidak akan menimbulkan respon.
Hukum ini
sepertinya hanya bisa terjadi pada ilmu pasti, karena berbeda di ilmu sosial,
All or none itu berubah menjadi all - or- none. Kenapa bisa seperti ini? Dalam
ilmu pasti prinsipnya satu bahwa semuanya dapat digolongkan dalam “Ya” atau
“Tidak” sementara untuk ilmu sosial biasanya ada tambahan diantara Ya dan tidak
itu, yakni ragu-ragu.
6. Jelaskan
bagaimana jalannya impuls pada serabut saraf yang mempunyai myelin!
Kecepatan
impuls. Kecepatan penjalaran impuls di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (a)
suhu tubuh, sampai batas tertentu makin tinggi suhu makin cepat penjalaran
impuls. Kenyataan menunjukkan bahwa penjalaran impuls lebih cepat pada hewan
berdarah panas bila di bandingkan dengan hewan berdarah dingin ; (b) diameter
serabut saraf ,makin besar diameter serabut sarafv makin cepat penjalaran
impuls. Jadi serabut saraf yang mempunyai diameter kecil akan menjalarkan
impuls lebih lambat; (c) ada atau tidak adanya selubung mielin, serabut saraf
yang mempunyai selubung mielin dapat menjalarkan impuls lebih cepat dari pada
serabut saraf yang diametrnya sama tetapi tidak mempunyai selubung mielin. Cara
penjalaran impuls di sepanjang serabut saraf yang mempunyai selubung mielin di
sebut penghantaran meloncat;(d) blokade impuls saraf, suatu proses dimana
terjadi blokade terdapat penjalaran impuls dikenal dengan istilah bloking.
Penghambatan impuls dapat dilakukan dengan jalan didinginkan, diberi tekanan,
diberi aliran listrik atau di beri larutan kimia.
7. Gambarkan
sebuah sinaps dan jelaskan proses merambatnya impuls melalui sinaps!
Ujung-ujung
dendrite mempunyai bentuk tertentu menyerupai bongkol dan disebut bongkol
sinaptik. Pada bongkol sinaps dengan mikroskop electron dapat dilihat adanya
mitokondria dan gelembung. Gelembung yang disebut gelembung-gelembung sinaptik.
Gelembung-gelembung tersebut diduga berisi zat kimia transmitter yang memegang
peranan penting dalam merambatkan impuls ke sel saraf lain. Diantara ujung
bongkol sinaps dengan membrane sel saraf yang berhubungan terdapat celah sinaps
yang dibatasi oleh membrane presinaptik dan membrane possinaptik. Lebar celah
tersebut kira-kira 20 nm.
Jika impuls sampai pada bongkol sinaptik menyebabkan gelembung-gelembung sinaptik mendekati membrane presinaptik, kemudian menempel pada membran presinaptik dan melepaskan isinya yaitu zat transmitter. Zat kimia transmitter ini berdifusi menyebrangi celah sinaps menuju membrane prosinaptik. Zat kimia transmitter ini menyebabkan terjadinya depolarisasi pada membrane prosinaptik dan terjadilah potensial kerja. Dengan demikian impuls menyeberangi celah sinaps dengan transmisi kimia kemudian dilanjutkan pada sel saraf dengan cara rambatan potensial kerja.
Zat kimia transmitter yang dikeluarkan oleh ujung-ujung saraf disebut juga neurohumour. Zat kimia tersebut ialah asetilkolin yang mempunyai efek pada sifat permeabilitas membrane possinaptik yang menyebabkan terjadinya perpindahan kation (Na+) sehingga terjadi depolarisasi. Asetilkolin segera dihidrolisis oleh enzim kolinesterasa yang terdapat dalam jumlah besar pada sinaps dengan demikian asetilkolin menjadi tidak aktif. Kebanyakan sinaps menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia transmisi. Asetilkolin bukan satu-satunya zat transmitter. Saraf simpatis menghasilkan noradrenalin pada ujung-ujung serabut sarafnya yang mempunyai pengaruh seperti adrenalin.
Beberapa macam obat-obatan dan racun mempengaruhi asetilkolin dengan cara menghambat pembentukannya, merusak asetilkolin atau mencegah kerja asetilkolin.
Atropine menyebabkan terjadinya depolarisasi pada membrane possinaptik sehinga mencegah rambatan impuls. Cucare semacam racun yang mencegah merambatnya impuls pada hubungan saraf dengan otot. Esterin mencegah kerja kolinesterasa. Striknin juga memperkuat transmisi sinaptik dan jika keracunan striking rangsangan sedikit saja akan menyebabkan otot menjadi kejang. Gas saraf mempunyai efek yang sama. Noradrenalin dapat pula dihambat atau diperkuat oleh berbagai zat kimia tertentu. Ada bukti bahwa sinaps pada otak manusia menggunakan noradrenalin. Diperkirakan bahwa zat kimia tertentu seperti meskalin dan LSD (Lycergic Acid Diethylmide) menyebabkan efek halusinasi karena terganggunya noradrenalin pada sinaps di otak.
Jika impuls sampai pada bongkol sinaptik menyebabkan gelembung-gelembung sinaptik mendekati membrane presinaptik, kemudian menempel pada membran presinaptik dan melepaskan isinya yaitu zat transmitter. Zat kimia transmitter ini berdifusi menyebrangi celah sinaps menuju membrane prosinaptik. Zat kimia transmitter ini menyebabkan terjadinya depolarisasi pada membrane prosinaptik dan terjadilah potensial kerja. Dengan demikian impuls menyeberangi celah sinaps dengan transmisi kimia kemudian dilanjutkan pada sel saraf dengan cara rambatan potensial kerja.
Zat kimia transmitter yang dikeluarkan oleh ujung-ujung saraf disebut juga neurohumour. Zat kimia tersebut ialah asetilkolin yang mempunyai efek pada sifat permeabilitas membrane possinaptik yang menyebabkan terjadinya perpindahan kation (Na+) sehingga terjadi depolarisasi. Asetilkolin segera dihidrolisis oleh enzim kolinesterasa yang terdapat dalam jumlah besar pada sinaps dengan demikian asetilkolin menjadi tidak aktif. Kebanyakan sinaps menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia transmisi. Asetilkolin bukan satu-satunya zat transmitter. Saraf simpatis menghasilkan noradrenalin pada ujung-ujung serabut sarafnya yang mempunyai pengaruh seperti adrenalin.
Beberapa macam obat-obatan dan racun mempengaruhi asetilkolin dengan cara menghambat pembentukannya, merusak asetilkolin atau mencegah kerja asetilkolin.
Atropine menyebabkan terjadinya depolarisasi pada membrane possinaptik sehinga mencegah rambatan impuls. Cucare semacam racun yang mencegah merambatnya impuls pada hubungan saraf dengan otot. Esterin mencegah kerja kolinesterasa. Striknin juga memperkuat transmisi sinaptik dan jika keracunan striking rangsangan sedikit saja akan menyebabkan otot menjadi kejang. Gas saraf mempunyai efek yang sama. Noradrenalin dapat pula dihambat atau diperkuat oleh berbagai zat kimia tertentu. Ada bukti bahwa sinaps pada otak manusia menggunakan noradrenalin. Diperkirakan bahwa zat kimia tertentu seperti meskalin dan LSD (Lycergic Acid Diethylmide) menyebabkan efek halusinasi karena terganggunya noradrenalin pada sinaps di otak.
8. Apa
perbedaan zat kimia penghantar (neurotransmitter) pada sinaps saraf somatic dan
saraf simpatik!
Saraf somatik, mengatur gerakan yang disadari. Misalnya,
gerakan kepala, badan, dan anggota gerak. Neuron sensorik mengirim informasi
dari kulit, otot rangka, dan tendon ke sistem saraf pusat. Sedangan neuron
motorik mengirim perintah yang dibawa dari otak kedan sumsum tulang belakang
menuju otot rangka.
Saraf otonom, mengatur gerakan yang tidak
disadari. Misalnya gerakan otot polos, otot jantung, dan kelenjar. Berdasarkan
sifat kerjanya, saraf otonom dibagi dua:
Saraf simpatik: memiliki ganglion
yang terletak di sepanjang tulang punggung dan menempel pada sumsum tulang
belakang.
Saraf parasimpatetik: memiliki
serabu pragangalion panjang dan serabut pascaganglion pendek. Susunan saraf
parasimpatetik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion
yang tersebar diseluruh tubuh.
Sifat kerja dari saraf simpatik
dengan saraf parasimpatetik bersifat berlawan (anatagonis).
9.
Apakah
pengaruh zat-zat racun pada sinaps?
Sejauh
pemancar yang paling umum adalah glutamat, yang rangsang pada lebih dari 90%
dari sinapsis dalam otak manusia . Yang berikutnya yang paling umum adalah
GABA, yang penghambatan di lebih dari 90% dari sinapsis yang tidak
menggunakan glutamat. Meskipun pemancar lain yang digunakan dalam
sinapsis jauh lebih sedikit, mereka mungkin sangat penting fungsional-sebagian
besar obat-obatan psikoaktif mengerahkan efek mereka dengan mengubah tindakan
beberapa sistem neurotransmitter, sering bertindak melalui pemancar selain
glutamat atau GABA. Obat adiktif seperti kokain dan amfetamin mengerahkan
efek mereka terutama pada sistem dopamin. Obat-obatan opiat adiktif
mengerahkan efek mereka terutama sebagai analog peptida opioid fungsional,
yang, pada gilirannya, mengatur tingkat dopamin
10.
Apa
peranan sinaps pada system saraf ?
Peranan
fungsi sinaps untuk penghantaran dan modulasi impuls merupakan dasar bagi
sejumlah peristiwa yang dapat mempengaruhi impuls-impuls yang melaluinya. Pada
keadaan fisiologik, setiap sinaps mengalami fluktuasi pada suatu saat tertentu.
Misalnya beberapa sinaps dapat dilalui Impuls -impuls sedangkan pada saat yang
sama tidak dapat melintasi sinaps. Pada setiap sinaps terjadi penghambatan
Impuls -Impuls saraf, menjalar dari satu bagian ke bagian susunan saraf pusat
lain yang bergantung pada jumlah sinaps dalam perjalanan tersebut.
11.
Mengapa impuls selalu merambat ke satu
arah ?
kondiksi
impuls pada akson dalam sistem saraf selalu hanya dari arah akson hilok ke
ujung akson.
12.
Beri contoh reflex yang paling
sederhana. Jelaskan mengapa dikatakan sederhana!
Gerak
refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak
sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari
terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti
mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri,
berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk.
13.
Bedakan dengan contoh reflex yang
melalui saraf somatic dan melalui saraf vegetative !
Gerak
refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak
sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari
terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti
mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri,
berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk.
14.
Jelaskan apa arti fasilitasi, summasi
dan inhibisi pada reflex !
Simpati
pada repleks adalah repleks yang langsung di rasakan. Samrasi repleks adalah
suatu reaksi untuk mencegah. Inhibisi adalah hambatan bagi otot-otot dalam
bekerja,semakin gencar kita melakukan latihan fisik menyebabkan semakin tidak
bekerja.
15.
Gambar dan jelaskan fungsi
selaput-selaput pelindung otak !
Otak
merupakan organ vital bagi manusia, diotaklah segala proses kehidupan berjalan,
maka dari itu otak dijaga ketat agar tidak mengalami kerusakan jaringan
otak.untuk melindungi otak maka terciptalah tiga organ pelindung yaitu Kulit
kepala, Tengkorak, dan Lapisan Pelindung Otak
(Meninges).Lapisan pelindung otak merupaka organ yang sangat tipis
tetapi kuat yang membungkus otak. Lapisan pelindung otak atau Meninges
terdiri dari beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid, dan Piamater.Duramater
adalah lapisan pelindung otak paling luar. Arachnoid
terletak pada bagian eksternal dari piamater. Piamater adalah
lapisan terdalam yang sangat halus dan tipis serta lapisan Piamater
melekat erat pada otak. Lapisan piamater banyak mengandung pembuluh darah karena
berperan sebagai penyuplai jaringan saraf.
16. Gambarkan
otak ikan , katak , ayam , dan marmot atau tikus . bandingkan apa persamaan dan
apa bedanya ? pada otak mana yang paling besar lobus optikus dan serebelumnya?
Mengapa?
Otak ikan
Otak merupakan salah satu organ yang
sangat penting fungsinya bagi ikan. Otak terdapat pada susunan saraf pusat. Otak ikan dapat
dibagi menjadi lima bagian yaitu telecephalon, diencephalon, mesencephalon,
metencephalon dan myelencephalon.
Organ otak ini dibentuk pada saat ikan masih embrio
sedangkan organ-organ lainnya dibentuk kemudian. Bersamaan dengan pembentukan
organ-organ lainnya, otak berkembang menjadi lebih sempurna terlebih dahulu. Otak
katak
Bagian-bagian otak katak tidak membesar tetapi memanjang. Otak katak yang berkembang adalah otak tengah. Otak tengah tumbuh berupa dua gelembung sebagai pusat penglihatan. Otak kecil tidak berkembang, hanya berupa lengkungan mendatar menuju ke arah sumsum lanjutan.
Otak ayam
Susunan saraf burung terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak besar burung permukaannya tidak belipat-lipat sehingga jumlah neuronnya tidak banyak. Otak tengah berkembang membentuk dua gelembung, hal ini berhubungan dengan fungsi penglihatannya (sebagai pusat penglihatan). Otak kecil memiliki banyak lipatan sehingga dapat menambah jumlah neuron yang banyak, hal ini berguna untuk mengatur keseimbangan burung ketika terbang. Pusat pembau burung berukuran kecil sehingga indra pembau kurang berkembang.
Otak marmut
Otak dibedakan menjadi otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Otak besar merupakan pusat kesadaran dan kecerdasan. Bagian atas otak tengah merupakan pusat penglihatan dan pendengaran. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh. Sumsum tulang belakang menghubungkan otak ke ruas tulang belakang. Dari ruas tulang belakang, saraf bercabang – cabang menuju ke seluruh bagian tubuh.
Persamaan :
Dalam otak sama-sama memilki lobus optikus, cerebellum, cerebrum, otak tengah. Otak yang paling besar yaitu cerebellum karena lobus optikus pada tiap tingktan taksa akan berubah menjadi kecil. Otak kecil (serebelum). Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Bagian-bagian otak katak tidak membesar tetapi memanjang. Otak katak yang berkembang adalah otak tengah. Otak tengah tumbuh berupa dua gelembung sebagai pusat penglihatan. Otak kecil tidak berkembang, hanya berupa lengkungan mendatar menuju ke arah sumsum lanjutan.
Otak ayam
Susunan saraf burung terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak besar burung permukaannya tidak belipat-lipat sehingga jumlah neuronnya tidak banyak. Otak tengah berkembang membentuk dua gelembung, hal ini berhubungan dengan fungsi penglihatannya (sebagai pusat penglihatan). Otak kecil memiliki banyak lipatan sehingga dapat menambah jumlah neuron yang banyak, hal ini berguna untuk mengatur keseimbangan burung ketika terbang. Pusat pembau burung berukuran kecil sehingga indra pembau kurang berkembang.
Otak marmut
Otak dibedakan menjadi otak besar, otak tengah, dan otak kecil. Otak besar merupakan pusat kesadaran dan kecerdasan. Bagian atas otak tengah merupakan pusat penglihatan dan pendengaran. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan koordinasi gerakan tubuh. Sumsum tulang belakang menghubungkan otak ke ruas tulang belakang. Dari ruas tulang belakang, saraf bercabang – cabang menuju ke seluruh bagian tubuh.
Persamaan :
Dalam otak sama-sama memilki lobus optikus, cerebellum, cerebrum, otak tengah. Otak yang paling besar yaitu cerebellum karena lobus optikus pada tiap tingktan taksa akan berubah menjadi kecil. Otak kecil (serebelum). Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
17. Dalam
perkembangan otak, banyak perubahan pada otak besar . jelaskan perubahan apa
dan apa fungsi otak besar pada mamalia!
merupakan
otak yang berfungsi sebagai pengendali emosi, membantu mempertahankan
keseimbangan hormonal, rasa haus, lapar, dorongan seksual, pusat kesenangan,
metabolisme dan bagian penting dari ingatan jangka panjang. Sebagai pengatur
emosi dan ingatan maksudnya: jika kita melakukan sesuatu yang melibatkan emosi
yang mendalam, kita akan lebih mudah mengingatnya. Jadi, manusia yang sering
menggunakan otak mamalia akan cenderung lebih sabar dan dapat mengendalikan
emosi.
18. Thalamus
dan hipotalamus sangat penting dalam fungsi otak, jelaskan!
Talamus adalah struktur dua lobed, yang membentuk bagian
superior dari dinding lateral ventrikel ketiga otak. Ini berisi berpasangan
massa oval materi abu-abu yang terdiri dari saluran materi putih dan massa
materi abu-abu disusun dalam inti. Inti anterior ditemukan di lantai ventrikel
lateral dan berhubungan dengan emosi, memori, dan sistem limbik. Inti medial
berkaitan dengan informasi sensorik. Tiga inti ventral dalam talamus adalah
inti ventral anterior dan lateral nukleus ventral yang berhubungan dengan
sistem motorik somatik, dan inti ventral posterior berkaitan dengan informasi
sensorik seperti selera, sentuhan, tekanan, panas, dingin dan nyeri. Inti
pulvinar ditemukan pada bagian posterior dari talamus, dan mengintegrasikan
informasi dan proyek sensorik impuls ke daerah terkait lainnya dari otak besar.
Badan geniculata Lateral dan badan geniculata medial adalah pusat relai visual
dan auditori penting talamus.
Hipotalamus adalah struktur seukuran
kuku, terletak di hemisection otak dan mengelilingi bagian bawah ventrikel ketiga.
Hipotalamus juga mengandung beberapa inti penting. Inti supraoptik dekat kiasma
optik mengeluarkan hormon antidiuretik (vasopresin). Inti paraventrikular
ditemukan dekat ventrikel ketiga, dan mengeluarkan oksitosin, yang menyebabkan
kontraksi otot polos rahim. Inti preoptik mengatur beberapa kegiatan otonom
seperti suhu tubuh. Daerah penting lainnya dengan beberapa inti dalam
hipotalamus adalah wilayah tubural, wilayah simpatik, parasimpatis wilayah,
wilayah mamiliari, dan pusat emosional.
19. Jelaskan
perbedaan saraf simpatik dan parasimpatik dilihat dari stuktur dan fungsinya !
Saraf
simpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang (medula
spinalis) di daerah dada dan pinggang. Saraf simpatik merupakan bagian dari
sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap sistem saraf
parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja
organ-organ tubuh, seperti mempercepat detak jantung dan menyebabkan kontraksi
pembuluh darah. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan merangsang
sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan terutama dalam
kondisi stres. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar,
karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12.
Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di
sumsum tulang belakang.
Saraf
parasimpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan dari sakrum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion.
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Fungsi saraf
parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai
oleh susunan saraf simpatik.
20. Buat
bagan stuktur dan system saraf otonom !
21. Dilihat
dari fungsi alat indera, apa pengaruhnya terhadap perkembangan otak pada ikan
hiu dan ikan tongkol !
Ikan memiliki penglihatan, penciuman,
pendengaran, dan gurat sisi, pendeteksi getaran tekanan air sebagai alat indra
mereka. Sama dengan ikan, hiu juga memilki indra-indra itu. Bahkan hiu dapat
mencium bau darah dalam ribuan galon air laut dan gurat sisi hiu mampu mersakan
frekuensi 25-50 Hz. Hiu dan pari memiliki indra tambahan dari ampullae lorezini
yg berada di sekitar mulutnya. Fungsinya melacak partikel-partikel listrik di
dalam air yang berasal dari mangsanya.
22. Jelaskan
bagaimana hewan bersel satu dapat mengkoordinasi aktifitas hidupnya !
Berbeda
dengan tumbuhan, hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsang
eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan dalam bentuk
kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Setiap individu, baik pada hewan yang
uniseluler maupun pada hewan yang multiseluler, merupakan suatu unit. Hewan itu
berorganisasi, berarti setiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinate dari
individu sebagai keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel maupun seluruh sel.
Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler, dapat berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain(koloni). Sebuah koloni hewan mungkin terdiri dari hewan uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan, maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan tadi. Setiap rangsangan-rangsanga yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks merupakan hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh.
Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
Suatu organisme hidup baik yang uniseluler maupun yang multiseluler, dapat berada sebagai individu terpisah maupun sebagai suatu agregat/kumpulan yang bebas satu sama lain(koloni). Sebuah koloni hewan mungkin terdiri dari hewan uniseluler atau hewan multiseluler, namun hewan multiseluler bukan sebuah koloni hewan uniseluler. Walaupun demikian, ada juga sebuah koloni hewan multiseluler yang karena aktivitas hidupnya bermanifestasikan suatu kesatuan, maka koloni itu dianggap sebagai suatu organisme.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan tadi. Setiap rangsangan-rangsanga yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang terjadi di dalam tubuh, baik yang sederhana maupun yang kompleks merupakan hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh.
Sistem koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
23. Mengapa
hydra mempunyai system saraf yang disebut system saraf diffuse?
Hydra
memiliki sistem saraf difus. Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf
masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga
disebut saraf jala (jaring saraf).
24. Apa
perbedaab dan persamaan system saraf pada echinodermata dan planaria?
Pada
bintang laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang
melingkari kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan.
25. Jelaskan
apa yang dimaksud giant akson !
Akson
adalah sel yang panjang, tipis dan membawa impulssel tubuh neuron atau soma. Akson adalah jalur transmisi utama sistem saraf dan mereka membantu membuat saraf.
Akson individual berukuran sekitar satu mikrometer
1μm. Akson terpanjang pada tubuh manusia, adalah saraf
yang menjalankan dari basis tulang belakang ke jari besar tiap kaki. saraf skiatik
ini dapat terbentang sekitar satu meter atau lebih panjang.
26. Jelaskan
fungsi ganglion oesofagus dan ganglion suboesofagus pada cacing tanah!
Pada
belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut
ganglia (jamak dari ganglion).
Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.
Ada 3 macam ganglion :
(1) Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
(2) Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
(3) Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan.
Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.
Ada 3 macam ganglion :
(1) Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
(2) Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
(3) Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan.
Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
27. Jelaskan
stuktur system saraf Gastropoda dan Chepalopoda !
Sistem
saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak (ganglion
cerebral), ganglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki
(pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal,
sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke
seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst)
yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Cephalopoda
(dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos = kaki) merupakan Mollusca yang
memiliki kaki di kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia
officinalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.). Hidup
Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut.
Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa,
hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang. Kebanyakan Cephalopoda
memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta. Kantong tinta berisikan cairan
seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.
Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara
menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsanya. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di
kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara
seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan
berlangsung secara internal dan menghasilkan telur.
28. Mengapa
dikatakan otak chepalopoda itu lebih kompleks dan lebihmaju dibandingkan dengan
otak gastropoda?
Cephalopoda memiliki tentakel yang berada di sekitar
kepalanya dan berfungsi seperti tungkai ( lengan dan kaki). Tungkai ini
digunakan untuk menangkap mangsa. Otak Cephalopoda berkembang dengan baik dan
pada beberapa jenis dapat mengingat dengan baik. Selain itu Cephalopoda juga
memiliki mata yang berkembang dengan baik (memiliki lensa mata dan iris).
29. Jelaskan perbedaan system saraf cacing tanah dengan
system saraf pada serangga baik secara stuktur maupun fungsinya!
Sistem
saraf pada cacing tanah memiliki sistem saraf yang sederhana namun sensitif. Walaupun
sederhana tapi sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju yaitu
telah terbentuknya ganglia segmental sepanjang tubuhnya. Ganglia segmental
tersebut dihubungkan dengan tali saraf ventral.
Sistem
saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan
ganglion yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion
yang lain dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros
tubuhnya. Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion bawah
kerongkongan, dan ganglion ruas-ruas badan.
System
saraf cacing tanah terletak disebelah dorsal pharynx di dalam segmen yang ke 3
dan terdiri atas :
a.
Ganglion cerebrale yang tersusun atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan commisura
b.
Berkas saraf ventralis dengan cabang-cabangnya. Ganglion cerebrale terletak di
sebelah dorsal pharynx, di dalam segmen ke 3.
Dari tiap
kelompok sel-sel tersebut terdapat:
a.
Saraf-saraf yang menginervasi daerah mulut dan berpangkal pada ujung anterior
tiap kelompok sel-sel tersebut
b.
Cabang saraf yang menuju ke ventral dan melingkari pharynx. Saraf ini disebut
commisura circum pharyngeal yang berhubungan dengan berkas saraf
ventral.Ganglion supraoesofagus (sub pharyngeal ) yang disebut juga otak
fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang
peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada permukaan tubuh disekitarnya
(bagian muka). Otak terletak pada ruas ke-3 di bagian dorsal pharing, dan
memiliki 3 pasang saraf lateral. Ganglion tersebut dihubungkan dengan
sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub pharyngeal yang terletak
di bawah pharynx . dari situ akan menjadi batang saraf perifer yang terdiri
atas saraf afferent dan saraf efferent. Affrennt timbul dari sel saraf motoris
, sedangkan saraf yang bersala darinsel saraf pada epidermis berfungsi sebagai
saraf sensoris .
Tiap
ganglion mempunyai fungsi sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf
sensorik dari reseptor kulit yang ada disekitarnya. Selain itu terdapat serabut
saraf berukuran besar yang menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas
berkontraksi bersama-sama.
30. Setelah anda menjawab seluruh
pertanyaan yang di berikan buatlah resume bagaimana koordinasi hewan dengan
menggunakan system saraf !
Sistem Koordinasi merupakan sistem saraf (pengaturan
tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul
saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan atau sistem yang mengatur
kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi
pada hewan meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin(hormon).
Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena sistem saraf ini
tidak dimiliki oleh tumbuhan. Sistem saraf yang dimiliki oleh hewan
berbeda-beda, semakin tinggi tingkatan hewan semakin komplek sistem sarafnya.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
1. Otak (ensefalon)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Reseptor adalah satu atau sekelompok sel saraf dan sel lainnya yang berfungsi mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar atau dari dalam tubuh. Efektor adalah sel atau organ yang menghasilkan tanggapan terhadap rangsangan. Contohnya otot dan kelenjar. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
1. Otak (ensefalon)
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu:
a. Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.